Pernah Dengar Seks Karezza? Yuk, Kenali Manfaatnya



seks karezza


Seks Karezza mungkin masih terdengar asing di telinga kita ya, Mom. Tapi tahukah Momi, bahwa teknik ini mulai digandrungi oleh banyak orang karena manfaatnya, loh. Jika rata-rata pasangan melakukan hubungan seks karena menginginkan kenikmatan ketika berhasil mencapai orgasme, berbeda halnya dengan teknik ini.

Aktivitas seks ini tidak menjadikan orgasme sebagai tolak ukur utama tanda kepuasan, melainkan keintiman dan kasih sayang. Lalu, apa manfaat melakukan hubungan intim yang santai seperti ini? Berikut penjelasannya, Mom!

1. Apa sih seks karezza itu?

 
Karezza
Unsplash/Pablo Heimplatz
Hubungan seks satu ini merupakan hubungan seksual yang lembut, santai, dan penuh kasih sayang. Tak seperti hubungan seks pada umumnya, tujuan utama karezza bukanlah orgasme melainkan perasaan tenang, relaks, dan dekat dengan pasangan yang dilakukan secara mendalam. Istilah karezza sendiri berasal dari bahasa Italia carezza yang berarti belaian.

Karezza mendorong pasangan untuk bersikap sesantai mungkin, mengambil napas dalam-dalam ketika energi kuat saat berhubungan mulai bergejolak. Jenis perilaku seksual ini diklaim menitikberatkan cinta dan koneksi spiritual Momi dengan pasangan, bukan hanya pada gairah seksual semata.

Teknik seks satu ini lebih melibatkan aktivitas seperti tatapan mata, senyuman, dan kontak kulit ke kulit. Jadi jangan heran, karena karezza biasanya jauh lebih lama dan santai dibandingkan dengan aktivitas seks pada umumnya yang cenderung penuh napsu membara.

2. Manfaat seks karezza

 
Seks Karezza
Unsplash/Becca Tapert
Menurut para ahli, tujuan utama karezza adalah mempertahankan energi seksual yang kuat dan mencegah atau mengurangi hasrat seksual. Uniknya, aktivitas seks ini memiliki banyak manfaat, termasuk di antaranya mengobati masalah kesehatan kandung kemih, prolaps uterus, keputihan, uretritis, hingga nyeri haid. Meski begitu, belum ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan bahwa karezza betul-betul bisa digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi tersebut.

Meski begitu, karezza memang terbukti mampu meningkatkan hormon endorfin yang menyebabkan perasaan bahagia dan rasa cinta. Tak hanya itu saja, karezza juga bisa meningkatkan kadar hormon oksitosin karena adanya interaksi berpelukan, berciuman dan saling tersenyum bersama pasangan. Oksitosin merupakan hormon yang bisa membantu mengurangi stres.  

Eitss, tak hanya itu saja Mom! Oksitosin yang dilepaskan di otak bisa memberikan efek menenangkan sehingga membantu Momi untuk tidur lebih lelap dan berkualitas. Dijamin deh, setelah kembali bangun dari tidur, Momi akan merasa jauh lebih segar. Tahukah Momi, ketika kita tidur lebih lelap, maka secara otomatis kualitas hidup juga jadi lebih baik. Tidur cukup juga membantu mengurangi radang dan nyeri, loh!

3. Kesulitan seks karezza

 
Teknik Karezza
Unsplash/Toa Heftiba
Meski tampaknya mudah dan biasa saja, nyatanya aktivitas seks satu ini cukup sulit dilakukan bagi yang belum pernah mencobanya, Mom. Pasalnya, orgasme bukanlah tujuan utama sehingga Momi dan pasangan wajib ‘menjinakkan’ hasrat dan gairah yang membara.

Cara paling mudah yang bisa Momi lakukan adalah dengan mencobanya berulang-ulang selama beberapa minggu. Kemudian, lihat perbedaannya secara seksama. Jika Momi berhasil melakukan aktivitas seks tanpa memandang orgasme sebagai tujuan akhir, maka terus lakukan seks ini dengan santai. Dijamin deh, Momi bakal berhasil melakukan teknik seks ini bersama pasangan.

Jangan lupa ya, Mom, karezza merupakan teknik seks yang membutuhkan banyak latihan untuk menyempurnakannya agar tak terasa membosankan. Pastikan Momi dan pasangan sama-sama berkomitmen untuk mencoba teknik ini sehingga bisa saling mendukung.

Demikian penjelasan dan manfaat dari seks karezza bersama pasangan dalam kehidupan sehari-hari. Momi dan pasangan bisa saling mencintai tanpa harus terus kecanduan merasakan orgasme. Dengan begitu, Momi mungkin akan semakin menyadari betapa indahnya memiliki seseorang yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang seutuhnya.

No comments:

Post a Comment